Tuesday, January 31, 2012

NILAI - NILAI KOPERASI dalam EKONOMI KERAKYATAN

Berbicara tentang ekonomi kerakyatan, tidak lepas dari suatu system ekonomi  yang berbasis dengan kekuatan rakyat. Dimana ekonomi rakyat sendiri adalah kegiatan ekonomi atau usaha yang dilakukan oleh banyak orang yang dengan secara swadaya mengelola sumberdaya ekonomi apa saja yang dapat diusahakan dan dikuasainya, kemudian disebut sebagai UKM (usaha kecil menengah) yang meliputi sektor pertanian, peternakan, kerajinan, makanan, dsb.  yang ditujukan terutama untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dan keluarganya tanpa harus mengorbankan kepentingan masyarakat lainnya. Ekonomi kerakyatan pun mempunyai 3 prinsip dasar, yaitu :

1.     Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan.
2.     Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
3.     Bumi, air, dan segala kekayaan yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Berdasarkan ke tiga prinsip tersebut dapat terlihat bahwa betapa sangat besarnya peran negara dalam sistem ekonomi kerakyatan.

Peran koperasi dalam ekonomi kerakyatan
Prinsip – prinsip ekonomi kerakyatan diatas itu sebenarnya sudah terkandung dalam Koperasi. Koperasi memiliki peranan dalam ekonomi kerakyatan karena koperasi merupakan bentuk perusahaan yang sesuai dengan ekonomi kerakyatan.
Peranan koperasi dalam ekonomi kerakyatan itu dapat silihat dari pengertian koperasi sbb:

1.     Koperasi didirikan atas dasar adanya kesamaan kebutuhan diantara para anggotanya.
2.     Koperasi didirikan atas dasar kesadaran mengenai keterbatasan  kemampuan, oleh karena itu perlu menyatukan diri demi kepentingan bersama yang lebih besar.
3.     Koperasi didirikan atas dasar kesukarelaan dan keterbukaan . tidak boleh ada paksaan.

 
Nilai-nilai koperasi dirumuskan sebagai berikut:

a.     Nilai-nilai organisasi
1.     Menolong diri sendiri
2.     Tanggung jawab sendiri
3.     Demokratis
4.     Persamaan
5.     Keadilan
6.     Kesetiakawanan

b.     Nilai-nilai etis
1.     Kejujuran
2.     Tanggung jawab social
3.     Kepedulian terhadap orang lain

Nilai –nilai itulah yang juga dititik beratkan pada sistem ekonomi kerakyatan yang menjadi basis kehidupan masyarakat local dalam mempertahankan kehidupannya.

Gagasan ekonomi kerakyatan dikembangkan sebagai upaya alternatif dari para ahli ekonomi Indonesia untuk menjawab kegagalan yang dialami oleh negara-negara berkembang seperti Indonesia dalam menerapkan teori pertumbuhan, yang dinilai sukses diterapkan di negara-negara eropa.

Sebagai suatu jejaringan Ekonomi Kerakyatan diusahakan untuk siap bersaing dalam era globalisasi, dengan cara mengadopsi Teknologi Informasi dan sistem Manajemen yang paling canggih sebagaimana dimiliki oleh lembaga-lembaga bisnis Internasional, Ekonomi Kerakyatan dengan sistem kepemilikan koperasi dan publik.  Dengan demikian Ekonomi Kerakyatan berbasis ekonomi jaringan harus mengadopsi teknologi tinggi sebagai faktor pemberi nilai tambah terbesar dari proses ekonomi itu sendiri.

Source: 
http://www.scribd.com/doc/21276977/Peran-Koperasi-Dalam-Ekonomi-Kerakyatan-Oleh-Farhan

Monday, January 16, 2012

Toponimi Jakarta

Toponimi Jakarta

Toponimi adalah ilmu yang mempelajari asal nama suatu tempat . Dari mana datangnya sebuah nama? Ternyata banyaaak! And here’s the stories goes on…

*        Cawang : berasal dari nama letnan melayu bernama Enci Awang yang bermukim di kawasan ini bersama pasukannya. Awang merupakan panggilan akrab dari Anwar. Lama kelamaan, Enci Awang lebih akrab dpanggil Cawang.
*        Glodok : ada yang bilang berasal dari grojok. Grojok itu penyebutan dari bunyi air mancur yang jatuh ke dasarnya. Pada zaman dulu di daerah ini terdapat waduk tempat menampung air dari kali Ciliwung yang dikucurkan dari pancuran kayu. Orang-orang Tionghoa enggak bisa menyebut grojok dengan benar, akhirnya disebutlah Glodok. Versi lain menyebutkan nama Glodok berasal dari jembatan Glodok yang melintasi kali besar(Ciliwung). Disebut Glodok karena ujung-ujung jembatan ada tangga-tangga tempat mencuci dan mandi. Dalam bahasa Sunda, tangga – tangga itu disebut Glodok.
*        Gondangdia : ada 3 versi asal usul nama Gondangdia :
1.       Berasal dari pohon Gondang, yaitu sejenis pohon beringin yang tumbuh di tanah basah dan berair. Kemudian ada di kawasan ini.
2.      Berasal dari binatang air sejenis keong Gondang, yang artinya keong besar kayak gini disini.
3.      Dari nama seorang kakek yang terkenal dan disegani masyarakat di daerah ini. Sering dipanggil Kyai kondang. Akhirnya nama tempatnya juga dihubung-hubungkan sama sang kakek dan disebut Gondangdia (kondang dia atau dia yang terkenal)
*        Kampung melayu : pada abad ke-17, kawasan ini dijadikan tempat pemukiman orang-orang melayu yang berasal dari semenanjung Malaka.
*        Kemayoran : asalnya dari pangkat mayor yang dipegang Isaac de Saint Martin. Lelaki asal Perancis yang membaktikan dirinya untuk berperang bersama VOC.
*        Kebayoran : berasal dari kata kebayuran yang berarti tempat penimbunan kayu bayur. Kayu bayur dikenal sangat baik digunakan buat dijadikan bangunan karena tahan rayap.
*        Lebak Bulus : lebak itu berarti lembah. Bulus adalah kura-kuara yang hidup di darat dan air tawar. Mungkin dulu kali Grogol dan kali Pesanggrahan yang mengalir melewati daerah ini, ada banyak kura-kura.
*        Pancoran : asal katanya dari pancuran. Tahun 1670 disini ada waduk atau tempat penampungan air dari kali Ciliwung. Di waduk ini ada 2 pancuran yang mengucurkan air dari ketinggian sekitar 10 kaki.
*        Pasar Baru : disebut pasar baru karena pasar yang terakhir jadi setelah lingkungan di sekitarnya dibuka oleh Gubernur Jendral Daendels.
*        Pasar Rumput : dulu banyak pedagang rumput pribumi yang mangkal disini. Mereka dilarang masuk ke pemukiman elit Menteng. Kenapa mereka ingin ke Meteng? Karena masyarakat Menteng banyak yang memelihara kuda buat transportasi.
*        Petojo : pada tahun 1663, orang-orang Bugis diberi hak pakai kawasan ini. Mereka lantas meyebut daerah ini dengan nama pemimpinnya, Ari Petuju.
*        Pluit : berasal dari bahasa Belanda, fluitschip yang berarti kapal layar panjang yang ramping. Alkisah di tahun 1660, diletakkan sebuah fluitschip tak terpakai bernama Hett Witte Paert yang sudah tidak layak pakai. Kapal ini dijadikan kubu pertahan untuk membantu benteng Vijhoek.
*        Menteng : berasal dari nama buah Menteng yang banyak terdapat di di daerah ini.
*        Pondok Gede : ada sebuah bangunan besar yang disebut Landhuis. Bangunan ini digunakan sebagai tempat tinggal sekaligus usaha pertanian dan peternakan. Landhuis adalah satu-satunya bangunan yang ada disini dan sering disebut orang pribumi sebagai Pondok Gede.
*        Ragunan : alkisah ada tuan tanah pertama di kawasan ini yang bernama Hendrik lucaasz Cardeel. Ia pergi ke Banten karena ingin memeluk Islam dan berbakti pada kesultanan Banten. Ia lantas berganti nama menjadi Kiai Aria Wiraguna. Wiraguna dimintai bantuan oleh Sultan Haji yang saat itu tengah melakukan perebutan tahta dengan ayahnya, Sultan Ageng Tirtayasa. Wiraguna berhasil memenangkan pertarungan sehingga dianugrahi gelar Pangeran Wiraguna yang kemudian menjadi asal usul nama Ragunan.
*        Senayan : kawasan ini dalam peta terbitan  Topographisc Batavia tahun 1902, ditulis Wangsanajan atau Wangsanayan setelah ejaannya disempurnakan. Wangsanayan berarti tanah tempat tinggal atau tanah milik seseorang bernama Wangsanaya. Kata Wangsanaya akhirnya menjadi Senayan.