KARANGAN
NARASI
COLDPLAY
Sudah hampir
2 tahun belakangan ini saya menyukai Coldplay, grup musik beraliran rock
alternatif ini dibentuk pada tahun 1996 di London,UK. Grup musik ini terdiri
dari 4 personel. Chris Martin sebagai vokalis utamanya, Jonny Buckland sebagai
gitaris utama, Guy Berryman sebagai bassis, dan Will Champion sebagai drummer.
Sampai tahun 2012 ini Coldplay telah menelurkan 4 album yang laris manis di
kancah permusikan Internasional.
Dimulai dari
debut album pertamanya di tahun 2000 yang diberi judul “Parachutes”, album ini sukses secara komersial dan diterima dengan
ulasan positif di masyarakat. Saat rilis, dengan cepatnya album ini mencapai
nomor 1 di Britania Raya dan telah di sertifikasi dengan 7x platinum. Di USA
sendiri, album ini berpuncak di nomor 51 Top Billboard 200 dan telah di
sertifikasi dengan 2x platinum. Di tahun 2002 album ini telah memenangkan
Grammy Award untuk Album Musik Alternatif Terbaik. Album ini sendiri berada di
nomor 12 dalam daftar 20 album terlaris pada abad ke-21 di Britania Raya, dan
telah memenangkan penghargaan sebagai Album Britania Raya Terbaik pada BRIT
Awards tahun 2001. Sampai tahun 2011 kemarin, album ini telah terjual 8,5 juta
kopi. Single yang menjadi hits di album ini adalah “Yellow”.
“A Rush of Blood to the Head” adalah album ke dua yang dirilis
oleh Coldplay di tahun 2002, dengan single-single andalannya sepeti The
Scientist, Clocks, In My Place dan God put a Smile Upon Your Face album ini
masuk dalam daftar 500 album terbaik versi majalah Rolling Stone pada peringkat
ke-473. Di bulan Desember 2003, pembaca Rolling Stone juga memilih Coldplay
sebagai artis terbaik dan band terbaik tahun ini. Pada BRIT Awards 2003 yang
diadakan di London pun Coldplay menerima penghargaan untuk Best British Group
dan Best British Album. Pada tahun yang sama, Coldplay juga memenangkan 3
penghargaan di MTV Video Music Award yang di adakan di New York City. Album ini
juga menang pada kategori Best Alternative Music Album pada Grammy Award tahun
2003, dan pada Grammy Award tahun 2004, Coldplay meraih Record of The Year
untuk single ‘Clocks’ nya. Di album ini, Coldplay banyak mendapat pengaruh dari
Echo and the Bunnymen, Kate Bush dan George Harrison yang merupakan gitaris
legendaris dari band The Beatles.
Lanjut lagi
ke Album ke-3 mereka yaitu “X & Y”
yang awalnya berjudul “Zero Theory” dirilis pada bulan Juni 2005 di Inggris dan
Eropa. Album ini mencapai posisi teratas tangga lagu di seluruh dunia, termasuk
Inggris dan Amerika serikat, dan merupakan album terlaris di 2005 dengan
penjualan akumulasi 8,3 juta unit di
tahun 2005 saja. Album ini terjual lebih dari 13 juta copy di seluruh dunia. Reaksi
keseluruhan untuk album ini umumnya positif meskipun beberapa kritikus
menilainya masih kurang dibandingkan dengan album pendahulunya. Single-single
yang menjadi andalan di album ini adalah ‘Speed of Sound’, ‘Fix You’, ‘The
Hardest Part’, ‘What If’, dan ‘White shadows’ dan pada tahun 2012 kemarin
single ‘Till Kingdom Come’ yang merupakan hidden single di album ini menjadi
salah satu pengisi soundtrack di film “The Amazing Spiderman”. Album ini juga
mendapatkan beberapa penghargaan, yaitu pada tahun 2006 sebagai Best British
Album pada BRIT Awards dan International
Album Of the Year pada Juno Awards. Album “X & Y” ini juga membuat Coldplay
masuk berturut-turut nominasi Mercury Prize.
Karena tidak
ingin berkarya sampai album ke-3 saja, akhirnya pada Oktober 2006, Coldplay mulai
bekerja lagi untuk album studio mereka yang ke-4 yaitu “Viva la
Vida or Death and All His Friends” yang di produseri oleh Brian Eno. Selama proses
rekaman, band ini melakukan tour ke Amerika Latin pada awal tahun 2007,
tepatnya di Chili, Argentina, Brazil dan Mexico. Martin menggambarkan Viva la
Vida ini sebagai arah yang baru untuk Coldplay : perubahan dari tiga album sebelumnya
yang telah mereka sebut sebagai Trilogy.
‘Violet Hill’
telah dikonfirmasi sebagai single pertama dari album mereka yang mulai dirilis
di radio-radio pada tanggal 29 April 2008. ‘Violet hill’ langsung memasuki UK
Top 10, US Top 40 dan memetakan dengan baik di seluruh dunia.
Judul lagu ‘Viva
la Vida’ juga dirilis secara ekslusif di iTunes dan mendarat di posisi 1 pada
Bilboard Hot 100. Setelah peluncuran Viva
la Vida or Death and All His Friends menduduki puncak tangga album di seluruh
dunia dan penjualan album terbaik di 2008. Coldplay memulai tour Viva la Vida
nya pada bulan Juni, dengan menggelar konser gratis di Brixton Academy di London. Band ini juga
dinominasikan untuk 4 kategori di BRIT Awards tahun 2009 : British Group,
British Live Act, British Single (‘Viva la Vida’) dan British Album (‘Viva la
Vida or Death and All His Friends’). Di tahun yang sama, pada Grammy Awards
ke-51 Coldplay memenangkan 3 Grammy Awads dalam kategori Song Of The Year untuk(‘Viva
la Vida’), Best Rock Album untuk (‘Viva la Vida or Death and All His Friends’)
dan Best Vocal Pop Performance by a Duo or Group untuk (‘Viva la Vida’)
Daaan ini
adalah album terbaru mereka dan juga sebagai album ke-5 yaitu “Mylo Xyloto”. Album ini selesai
direkam pada pertengahan tahun 2011. Menurut Chis Martin sang vokalis, album ini
bertema tentang Cinta, Kecanduan, OCD, melarikan diri dan bekerja pada orang
yang tidak anda sukai. Di tanggal 31 Mei 2011, Coldplay mengumumkan bahwa ‘Every
Teardrop Is a Waterfall’ adalah single pertama mereka di album ke-5 ini. Dan pada
tanggal 12 September 2011 band ini merilis single ke-2 nya yang berjudul ‘Paradise’
kemudian masih di bulan yang sama, tepatnya tanggal 23, tiket untuk tour Eropa
Coldplay resmi mulai dijual. Terbukti permintaan ini sangat tinggi karena dalam
hitungan detik sudah terjual habis. Mylo Xyloto resmi dirilis pada tanggal 24
September 2011 dan telah menduduki puncak tangga lagu di lebih dari 34 negara
di dunia. Mylo Xyloto telah terjual lebih dari 6 juta copy di seluruh dunia
sampai saat ini.
Pada Closing
Ceremony of London 2012 Paralympic games yang diadakan pada tanggal 9 Seotember
2012, Coldplay tampil bersama artis lain seperti Rihanna dan Jay-Z. Coldplay memberikan
izin kepada band-band yang berpartisipasi dalam Bandstand Marathon untuk menyanyikan
single mereka di tahun 2008 yaitu : ‘Viva la Vida’ sebagai perayaan akhir dari
games tersebut.
Dan pada
Oktober 2012 kemarin, mereka merilis video musiknya untuk lagu ‘Hurts Like Heaven’.
Video ini didasarkan pada kisah Mylo Xyloto, seorang anak yang dibesarkan di
Tyranny ran oleh Major Minus.
Meskipun popularitas
mereka di seluruh dunia, band ini tetap mengingatkan bagaimana melindungi musik
mereka di media, menolak digunakannya musik mereka untuk dukungan suatu produk.
Di masa lalunya, Coldplay menolak kuntrak multi – juta dollar dari Getorade,
Diet Coke, dan Gap yang ingin menggunakan lagu ‘Yellow’, ‘Trouble’, dan ‘Don’t
Panic’
Tulisan saya ini merupakan kumpulan referensi dari :
http://wikepedia.org/coldplay